Alhamdulillah..siang ini aku sudah bisa menulis review perjalanku selama tiga hari, semenjak tanggal 24 desember malam hingga 27 desember malam. Perjalanan menuju tiga tempat yang harus dikunjungi sebelum pulang ke Indonesia, yaitu Kyoto, Nara, dan Osaka. Seharusnya Tokyo juga sie, tapi mudah-mudahan nanti bisa ke sana. Ada berbagai alternatif cara menuju kansai, yang termahal tapi cepat adalah dengan shinkansen (kereta super cepat) dan yang lebih murah (separuh shinkansen) adalah dengan bus. Nah berhubung aku mau hemat maka kupilih yang kedua. Lagipula berhubung ke sana sendirian dan belum familiar dengan jalur kereta, ditambah nda bisa bahasa Jepang, yang kedua-lah yang ter"aman". Setibanya di stasiun kyoto aku langsung menuju Ritsumeikan University, silaturahmi ke keluarganya Ka Dika (Muhammad Tri Andika). Dari sana Kinkakuji (Golden Pavilion) dapat dikunjungi dengan bus lokal. Subhanallah, tuh paviliun kalo di Indonesia udah dicongkelin kali ya..soale dari...
Postingan
Menampilkan postingan dari November, 2011
Masih Tak Ingin Menikah
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Rupanya jadi perempuan jepang sial betul. Pantas saja mereka memilih melajang. Tadinya aku terpesona melihat statistik perceraian di jepang yang begitu rendah. Kupikir keluarga sini bahagia. Setelah baca "The Thorn in the Chrysanthemum; Suicide and Economic Success in Modern Japan"-nya Mamoru Iga (1986), baru tahu kalau ternyata itu karena para istri dalam posisi tidak berdaya. Adalah wajar bagi para suami untuk memiliki perempuan simpanan, dan sebagai reaksi para istri hanya bisa pasrah karena menuntut cerai bukan solusi, di tengah kondisi dunia kerja yang seksis. Aku belum tahu dunia kerja di Indonesia. Seberapa besar kesetaraan bisa diperoleh pria dan wanita (Ada yang mau berbagi cerita?). Tapi yang jelas di Jepang perempuan sulit menaiki jenjang karir seperti laki-laki. Digaji lebih rendah, meski dengan kemampuan sama. Dan cenderung dipecat lebih dulu jika perusahaan bermasalah. Aku paham mungkin karena memecat laki-laki, akan mempengaruhi istri dan anak l...
Tak Ingin Menikah
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Siang ini rasanya begitu lucu, kelas "The Japanese Culture and Education" membahas bagaimana generasi muda jepang cenderung tidak menikah. Itu rupanya masalah utama negara ini saat ini. Berbagai opini dinyatakan para wanita-wanita jepang yang single. Ada yang karena karir yang khawatir mati setelah memiliki kewajiban istri dan ibu, ada pula yang karena kekhawatiran finansial, mengingat saat ini para pria jarang yang punya pekerjaan permanen, rata-rata hanya part-time job. Begitu lucu karena itu bukan masalah di negaraku. Bahkan kebalikannya kali ya. Semua didorong-dorong dan memang pada dasarnya pada pengen nikah. Kalo belum, ditanya-tanyaaa mulu. Padahal baru umur 20an.. Iya nda sie? berdasar curhat orang ni, bukan pengalaman pribadi..hehehe.. Rata-rata orang jepang menikah saat usia nyaris 30, itupun kalau menikah. Hm, kalo sensei bertanya-tanya kenapa jadinya begitu (nda pada mau nikah, baik perempuan maupun laki-laki), kupikir itu si karena mereka nda punya...
Pesta
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Malam ini teman2 berpesta lagi..biasanya tidak lepas dari alkohol dan entah apa lagi. Seorang teman yang mungkin maksudnya baik mengajakku untuk kedua kalinya,"Eka kita2 mau party ntar malem, dateng dong!". Aku bilang, wah aku nda minum. Dia membujuk, "nda papa ko nda minum". Walah ngotot nian. Aku bilang malem aku chat ama suami. Lalu ia bertanya2 tentang chat sama suami itu, dan itu terakhir kali ia mengajakku pesta. Tapi terlepas dari gaul malam, mereka teman2 yang asik di siang hari. Tak masalah bila aku tak pernah hadir pesta, siangnya kami bisa makan siang bareng. Layaknya gangster menguasai meja panjang kantin kampus, kami mengobrol dengan ributnya. Sangat berbeda dengan apa yang kubayangkan. Kukira sulit bergaul dengan teman2 dari Eropa atau Amerika. Mengingat budaya timurku dan budaya barat mereka. Ternyata aku amat beruntung, mereka begitu terbuka dan santai. Bercanda dan menggoda, berbagi cerita dan rencana. Mungkin karena senasib, sama2 ja...
Sakura
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Alhamdulillah bisa menikmati indahnya sakura di tempat-tempat yang berbeda: Hiroshima, Iwakuni, Kyoto, Kobe, Himeji, dan Osaka. Yang pertama terasa manis. Pertama kalinya menikmati mekar sakura adalah di taman Sukkeien, kota Hiroshima. Sendiri sampai seorang turis Australia, yang lebih sering keliling Indonesia dibandingkan aku, menyapa. Keindahan sakura di tempat lainnya tak kalah menarik. Dilatari jembatan tua bersejarah (Iwakuni Bridge), 3000 pohon sakura mekar sepenuhnya menghiasai taman-taman dan area sekitar kastil Iwakuni. Iwakuni Bridge Ratusan orang berpiknik di bawah sakura yang berguguran tertiup angin musim semi. Tercetus pemikiran menanam sakura di Kebun Raya Bogor atau setidaknya di lahan kosong di samping rumah. Bisakah?. Perjalanan lain mengantarkanku pada keajaiban sakura di area Kyoto.Kuncup sakura di Kiyomizu Temple dan pesona merekahnya di perjalanan menuju Ginkakuji (Silver temple) dan Ryoanji (Rock Temple). Can u see the "Kyoto Tower" f...
Tokyo dan Akhir Perjalananku
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Wah, setahun nyaris usai. Kalau bukan karena suami tercinta yang ngangenin, mungkin aku masuk golongan pecinta jepang, temen-temen HUSA (Hiroshima University Study Abroad) yang nda pengen pulang ke negerinya sendiri. Masa diantara anak HUSA yang pengen pulang cuma aku doang..huhu.. Apalagi buat dua pasang HUSAers yang akhirnya jadian..paham deh kalo betah di sini..hihihi "Sebelum pulang eka harus ke Shibuya", begitu pesan Lian sahabatku. Hoo..memangnya di Shibuya ada apa toh?. Kalo bukan karena saran itu mungkin nda penasaran dan bela-belain ke sana. Alhamdulillah, ada rejeki dan waktu, jadi kesampean juga ke Tokyo, sekaligus ke Shibuya pastinya. Pernah nonton Hachiko?. Itu loh anjing yang setia nungguin tuannya di stasiun Shibuya. Belum pernah?. Haduh, sama dungs! ^^ hehe.. tapi biar belum, seneng juga si bisa poto berduaan ama patung tuh anjing. Dulu jaman kecil pernah baca kisahnya di majalah anak "Mentari Putera Harapan"--kayanya tuh majalah...
Dialog
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
me (I):""If u have a boyfriend then he asked u to ML, will u do it? Japanese girl (J): "yes. as long as it is safe" ------------------- I:"Do u believe in God" J:"No. I just believe in something that I can see." ------------- I:"Who created u?" J:"My parent" I:"Then who created your parent?" J:"My grandparent" I:"Then who created your grand grand and grand parent" J:"hm... hm... maybe I should say God" --------------- I:"I wonder why Japanese girl wearing short skirt even it`s damn cold (in winter)" J:"hm.." I:"I thought...because it`s not cold for Japanese girl.." J:"No. it is (cold)" (....) J:"I wear because I want to looks beautiful" (Sunday, June 20, 2010 at 8:23pm)
Go Straight!! (bagian 2)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Beginilah kalo nulis ditunda-tunda, jadi lupa apa yang mau ditulis.. Berhubung sudah berjanji akan menulis bagian kedua dari tulisan sebelumnya, note ini harus ditulis!! ^^ Pendidikan di Jepang.. Setahun berlalu. Teringat akan tujuan utamaku ke negeri ini, yaitu mempelajari pendidikan negara ini yang kusangka luar biasa. Kusangka, karena sensei bilang, saat ini pendidikan Finlandia jauh lebih baik. Masa-masa keemasan Jepang sudah berlalu. Dulu Amerika datang ke negri ini untuk mempelajari apa yang terjadi di kelas-kelas "negeri matahari terbit". Saat itu, akhir tahun 1980an, para peneliti membandingkan pendidikan Jepang, Amerika, dan Jerman. Menyimpulkan sebab-sebab kenapa Amerika jauh tertinggal dibanding Jepang, lalu menuliskannya dalam dua buah buku: The Leaning Gap dan The Teaching Gap.Dua buku yang pantas dibaca oleh peminat bidang pendidikan. Kini? entah di peringkat berapa pendidikan negara ini berada, yang jelas perekonomian negara ini yang membur...
Go Straight!!
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Akhirnya kesampean juga salah satu tujuan datang ke negri sakura: mengunjungi sekolah tuk mengobservasi pendidikan negara ini. Sebenarnya untuk observasi pendidikan di perguruan tinggi sudah kulakukan sambil merasakan sendiri jadi mahasiswa di sini, tapi untuk pendidikan tingkat menengah Alhamdulillah kesampean hari ini. Pukul 9.20 pagi, aku, sensei (dosen), dan 3 teman lainnya berangkat menuju salah satu SMA di Jepang. Berhubung mayoritas dari kami tertarik dengan pendidikan bahasa Inggris di negara ini, maka kunjungan spesifik pada kelas-kelas bahasa Inggris saja. Mula-mula kami di sambut oleh kepala sekolah. Untuk pertama kalinya melihat secara nyata bagaimana budaya perkenalan orang jepang. Sensei dan pak kepala sekolah berdiri berhadapan, lalu membungkukkan badan berkali-kali sambil meperkenalkan diri dengan kata-kata sopan. Sambil membungkuk keduanya menyodorkan kartu nama masing-masing yang pada akhir perkenalan ditukarkan. Lalu bapa kepala sekolah pergi digantik...
Hari yang manis di kota Hiroshima
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Akhirnya berangkat juga aku mengurus re-entry permit. Itu ijin untuk masuk ke Jepang lagi setelah pergi ke luar negri. InsyaAllah berarti sudah aman bagiku tuk pulang ke Indonesia, InsyaAllah tanggal 14 Februari 2010 s.d. 3 April 2010. Ternyata prosesnya mudah sekali. Hanya sekitar 3 menit aku sudah memperoleh stiker re-entry permit di passporku.Alhamdulillah ternyata mudah ^^. Setelah selesai, ko masih siang ya..berhubung kantor imigrasinya dekat dengan Kastil Hiroshima, maka mampirlah aku. Kastil Hiroshima menjulang dengan kokoh. Di dalamnya dapat kita temukan peninggalan jaman Edo. Samurai, perisai, perkakas rumah tangga.. hm, semacam museum rupanya. Di depan jembatan menuju area kastil aku berjumpa dengan seorang perempuan yang cantik. Wajahnya mengingatkanku pada Yunda. Setelah bertanya, ternyata orang New York. Wah..ko nda keliatan Amerikanya. Dia bilang ibunya dari yunani, ayahnya yang asli Amerika. Oo..pantesan ^^ Dia bilang susah cari kerja di New York, kar...