Rabu, 30 November 2011

Go Straight!! (bagian 2)

Beginilah kalo nulis ditunda-tunda, jadi lupa apa yang mau ditulis.. Berhubung sudah berjanji akan menulis bagian kedua dari tulisan sebelumnya, note ini harus ditulis!! ^^

Pendidikan di Jepang..

Setahun berlalu. Teringat akan tujuan utamaku ke negeri ini, yaitu mempelajari pendidikan negara ini yang kusangka luar biasa. Kusangka, karena sensei bilang, saat ini pendidikan Finlandia jauh lebih baik. Masa-masa keemasan Jepang sudah berlalu. Dulu Amerika datang ke negri ini untuk mempelajari apa yang terjadi di kelas-kelas "negeri matahari terbit". Saat itu, akhir tahun 1980an, para peneliti membandingkan pendidikan Jepang, Amerika, dan Jerman. Menyimpulkan sebab-sebab kenapa Amerika jauh tertinggal dibanding Jepang, lalu menuliskannya dalam dua buah buku: The Leaning Gap dan The Teaching Gap.Dua buku yang pantas dibaca oleh peminat bidang pendidikan.

Kini? entah di peringkat berapa pendidikan negara ini berada, yang jelas perekonomian negara ini yang memburuk dari tahun ke tahun menjadi indikator tersendiri. Bagi penerima beasiswa studi di sini, bisa dirasakan dengan makin menurunnya jumlah beasiswa yang diterima.

Tersenyum bila ingat bagaimana aku terkejut untuk pertama kalinya melihat betapa nyenyaknya para mahasiswa tertidur di kelas. Biasa saja sebenarnya, mengingat aku sendiri di Indonesia kadang tertidur di kelas besar, pasca istirahat makan siang. Tapi berhubung aku punya harapan besar, bahwa mahasiswa Jepang belajar dengan serius untuk memajukan bangsanya, maka kecewalah aku untuk pertama kalinya. Lagipula tidurnya mahasiswa sini benar-benar tidur layaknya sedang di kamar sendiri, dengan kepala tersandar di meja. Ahhh...

Tidurnya mereka sebenarnya bisa dipahami, mengingat kelas-kelas di sini menggunakan metode belajar mengajar yang pasif. Dosen umumnya tidak peduli mahasiswanya tertidur, main HP, atau mengerjakan tugas mata kuliah lainnya. Tidak ada mahasiswa yang bertanya atau menunjukkan gejala keantusiasan pada perkuliahan. Searah dan membosankan..

Untungnya aku mengambil kuliah-kuliah yang ditawarkan program pertukaran pelajar HUSA. Jauh berbeda di banding kuliah di jepang pada umumnya. Dan berhubung murid-murid di kelas kebanyakan berasal dari negara barat, kelas sangat aktif. Sampai kadang aku heran, ko dosen nda marah ya ngomong dikit diputus ama pertanyaan. Oh iya, dosen pengajarnya kan S3 di Amrik..

Perbedaan budaya.. Hidup di antara orang-orang dari berbagai budaya, timur dan barat. Bertanya, aktif di kelas, memotong pembicaraan dosen adalah hal yang lazim dan dihargai di Barat, sementara di timur sulit untuk ditemui. Terkadang bukan hanya soal kepercayaan diri untuk bisa bertanya di kelas, bagi anak timur, itu juga berarti tekanan sosial. Di Jepang, orang yang terlihat menonjol memiliki kesempatan untuk di-bully, alias digencet. Omong-omong bullying, tidak sedikit yang bunuh diri di sini akibat itu..atau minimal jadi tidak mau datang ke sekolah lagi. Satu lagi masalah pendidikan di sini, tiap kelas minimal ada satu anak yang tidak mau lagi datang ke sekolah..

Belajar tidak harus dari contoh yang baik bukan? dari hal-hal yang buruk pun ada pelajaran berharga. Jadi setahun di negara ini insyaAllah ada hal bermanfaat yang akan kubawa pulang..

(Saturday, July 31, 2010 at 2:21pm)

Tidak ada komentar: