Minggu, 21 Februari 2016

Semi unschooling

Setelah hampir 5 tahun menjalani home education Az-zahra, akhirnya saya menemukan model home education yang sesuai untuk kami yaitu semi unschooling. Bukan radical unschooling yang betul betul melepas anak dan bukan pula school at home yang memindahkan bentuk sekolah ke rumah. Di antara keduanya, kami memiliki visi bahwa anak-anak kelak menjadi seseorang yang mandiri dan shalihah, bahagia dunia dan akhirat. Oleh karenanya dalam rangka menjadi wanita shalihin, kami berharap putri-putri kami kelak menjadi hafidzah 30 juz. Hapal, paham, beramal, dan mengajarkan Al-Qur'an. Amin. Sementara agar menjadi putri mandiri, kami berharap anak-anak punya ijazah kesetaraan paket A, B, C sebagai modal melanjutkan ke perguruan tinggi dengan jurusan yang mereka minati. Jika tidak pun tidak masalah, asalkan anak-anak bisa berpenghasilan dan memberi kemanfaatan melalui hal-hal yang mereka minati. Intinya bagaimana mereka di usia baligh sudah bisa menafkahi diri dan seiring bertambahnya usia bisa berkontribusi melalui zakat, infak, dan shadaqah. Amin.

Kegiatan Sehari-hari
Sehari-hari saya tidak memiliki rencana tertentu akan melakukan apa. Zahra yang memilih apakah ia akan bermain, membaca buku, atau kegiatan lainnya. Jika saya yang memilihkan kegiatan belum tentu itu menarik baginya, oleh karenanya biar zahra yang memilih. Toh dengan berbagai aktivitas anak-anak terus belajar, learning by doing. Ini salah satu foto kegiatan yang dia pilih. Hari itu ia tiba-tiba terpikir ingin bermain mainan lamanya, yaitu bongkar pasang dan play doh.

Tidak ada komentar: