وَكَأَيِّن مِّن دَابَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS Al Ankabut: 60)
Dahulu saya beranggapan memiliki anak banyak itu merepotkan dan menghambat kemajuan diri. Ternyata saya benar. Saat anak satu masih ada sedikit hasrat dalam hati untuk sukses berkarir atau berbisnis. Namun kini dengan kehadiran anak kedua hasrat yang sedikit itu mau tak mau lenyap tertelan kesibukan sebagai ibu rumah tangga dengan dua putri. Tapi betul apa kata ilmu perkembangan mengenai "gain and loss" yaitu ketika seseorang berkembang ada yang menghilang. Bagi saya kesuksesan dalam hal karir dan pendidikan boleh jadi tamat, tapi di sisi lain saya berada dalam jalan sukses membangun sebuah keluarga sukses. Saya tidak memiliki jabatan keren seperti rekan rekan kuliah saya. Tidak juga nama yang tenar seperti beberapa kenalan saya. Tapi insyaAllah dan semoga saja keluarga yang saya bangun dan saya berikan perhatian sepenuhnya kelak akan menghasilkan anak anak yang hafidzah, shalihah, dan Syahidah. Amiin.
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS. Hud: 6)
Terkadang timbul dalam hati pertanyaan, dengan meninggalkan karir dan pekerjaan di luar bagaimana bila suami tak lagi menafkahi?. Meskipun memiliki pengalaman kerja, tidak ada jaminan bahwa saya akan memperoleh pekerjaan dengan mudah nantinya. Apalagi kondisi diri yang menua dan memiliki dua anak menjadi kendala tersendiri yang membuat wanita di luar sana yang masih gadis memiliki nilai plus dibandingkan saya. Hingga suatu hari saya membaca sebuah artikel mengenai keajaiban seorang ibu rumah tangga dengan 8 anak yang ditinggal mati suami ternyata bertahan hidup dengan limpahan rejeki dari Allah swt dari segala penjuru. Allah Yang Maha Kaya dan Maha Pemberi tidak akan membiarkan hamba Nya kelaparan bukan?. Tidak pantas orang yang mengaku beriman merasa cemas mengenai masa depan rezekinya. Seharusnya saya lebih mencemaskan masa depan akhirat saya dan anak-anak. Bagaimana kami bisa mati dalam kondisi beriman dan beramal shalih. Semoga saja amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar