Minggu, 17 Februari 2008

memilih kebahagiaan

Memilih lingkungan. Memilih kebahagiaan. Cukup ah, toh tak lagi terikat komitmen organisasi, silaturahmi pun masih bisa dengan cara lain. Penderitaan kan pilihan. Kalo nggak bermakna ngapain ditahan dan dipertahankan?.

memilih lingkungan, memilih kehidupan, memilih jadi normal-abnormal. Abnormalitas berkaitan erat dengan norma. Jika aku melankolis, lalu berada di sekitar koleris maka abnormal-lah aku. ^^Rasulullah saw di jamannya dikatakan gila karena membawa ajaran islam yang luar biasa.

well, hidup kan cuma bentar. Mendingan memilih kebahagiaan, atau kalaupun musti susah mendingan milih yang beneran bakal ada meaning-nya. Aku bahagia sudah memilih menyayangi diriku^^

Tidak ada komentar: