Jumat, 28 September 2007

Potongan Puzzle yang Menyatu

Mengalami satu peristiwa rupanya mirip dengan menemukan sebuah puzzle kehidupan. Satu peristiwa lagi, maka semakin lengkaplah koleksi kita. Demikian seterusnya hingga kepingan-kepingan tersebut semakin banyak dan membentuk sebuah kesatuan yang dapat dimengerti dan dipersepsi dengan lebih baik.

Potongan puzzle yang menyatu adalah integrasi dari kehidupan. Apa yang disebut sebagai "makna" --the meaning of life. Maka ketika sepertiga kehidupan berlalu, barulah bisa kumengerti kenapa ini dan itu terjadi. Kenapa pindah dari Denpasar (kota kelahiranku tercinta), kenapa harus sekolah di Cilegon (dimana aku harus beradaptasi gila-gilaan), kenapa harus jatuh cinta, kenapa patah hati, kenapa bertemu dia dan mereka, kenapa berpisah, kenapa bertemu, dan kenapa...kenapa....

Seseorang bilang "baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah". Kalimat yang sering kudengar namun menjadi bermakna lebih ketika segalanya telah terintegrasi^^ (arigatoo sudah mengatakannya).

Ketika sebuah gambar nyaris sempurna nampak dihadapanku barulah aku dapat tersenyum dan bersyukur pernah mengalami semua itu. Bahkan terkadang tertawa mengingat betapa segalanya tidak pernah terjadi secara acak dan sia-sia--itulah kenapa aku benci kata "kebetulan".

Melanjutkan pencarian potongan puzzle kehidupan. Masa depan memang tak pernah jelas, tapi saat setiap makna terungkap rasanya aku sudah sangat beruntung masih hidup hingga saat ini. Alhamdulillahirabbilalamin............^^

Tidak ada komentar: