Selasa, 11 Maret 2008

Masa Kecil yang Kritis

Kalo baca teori-teorinya para psikoanalisis atau anggota Psikodinamika, akan terasa bahwa lima tahun eprtama dari kehidupan begitu penting dan menentukan kehidupan seorang manusia hingga dewasa dan seterusnya. Freud memisahkannya jadi fase oral, anal, phallic, genital, ama laten. Masa-masa sejak lahir hingga beranjak remaja.

Klein, seorang wanita yang secara psikologis jauh dari ayahnya, menyatakan teorinya bahwa periode kritis adalah masa awal-awal setelah kelahiran. Jika anak mendapatkan kepuasan melalui "good breast" Ibunya maka perkembangannya akan minimal normal hingga dewasa. YUp, ini ada kaitannya dengan pemberian ASI eksklusif..hehehe^^

Hampir semua Freudian atau Neo-freudian meyetujuinya pentingnya perkembangan pada masa anak-anak. Jadi kalau pada kasus Billy (dalam novel 24 Wajah Billy) terjadi perpecahan kepribadian berkeping-keping menjadi 24, Psikoanalisa akan menggali-gali ketidaksadaran dan masa 5 tahun pertama Billy. Dan memang kenyataannya, ia mengalami pelecehan seksual dan penyikasaan oleh ayahnya saat kecil.

Demikian halnya dengan Sybil yang memiliki 16 kepribadian. Ia adalah korban pelecehan seksual dan penyiksaan masa kanak-kanak oleh Ibunya, yang aku curiga emang gak waras.

Betapa semakin ingin menjadi Ibu rumah tangga, seperti ibuku yang selama 24 jam setia mendampingi keluarga. ^^ Jiwa manusia gitu loh!!. kalo kata dosen hari ini, daripada hidup dengan mengemban label buruk "kecerdasan emosi buruk", mati aja deh (mendingan). Hehehe, nggak seekstrim itu sie, tapi ngenes aja hidup dengan jiwa yang gak beres, kepribadian yang rentan (fragile).

Tidak ada komentar: