Senin, 13 Januari 2025

Analisis Anime Classroom of Elite

Senang sekali di tahun 2023-2025 anime anime yang layak tonton bermunculan. Juara satu tentu saya Frieren Beyond Journey, lalu ada Solo leveling, dan kali ini saya akan menuliskan pendapat saya mengenai Classroom of Elite. 

Bagi seorang ibu usia 37 tahun, anime ini membantu saya merangkum kehidupan. Ternyata sadar atau tidak, bisa bertahan hidup sampai nyaris 38 tahun tidak terjadi begitu saja. Sadar atau tidak, perlu upaya dan politik dalam survival of the fittest. Anime ini bukan anime bermoral, ini tentang realitas dalam kehidupan. Kita dan nenek moyang kita sama saja dalam hal mempertahankan nyawa lebih lama.

Filsafat dalam anime ini lebih ke arah Nietzsche dan Machiavelli. Bertahan hidup dengan menjadi yang terkuat dan terpintar, meski boleh dikatakan terlicik. Segala cara digunakan, tak peduli nilai moral baik buruk, benar salah. Untuk bertahan di sekolah elit, kepintaran dan fisik prima, juga lobi-lobi dengan pihak yang menguntungkan  adalah keharusan. Agak mual ya menonton anime ini, tapi tidak bisa disangkal, pengalaman hidup mengajarkan saya hal-hal sedemikian memang dianut sebagian orang.

Ada orang-orang yang ingin masuk di kelas tertinggi, ada yang ingin diakui dan diterima orang lain, tapi ada pula yang hanya ingin hidup damai tapi mau tak mau terseret ambisi orang lain yang ingin berkuasa. 

Ayanokouji hanya ingin bersekolah dengan damai, bersembunyi dan beristirahat dengan santai. Sayangnya hal itu seperti mustahil mengingat teman-teman kelasnya penuh dengan tipu daya dan ambisi. Maka terseretlah ia dalam permainan politik kotor menggunakan segala cara. Lebih tepatnya dialah dalang dari segala tindakan orang- orang yang dia jadikan pion dengan sukarela maupun tak sangka.

Ayanokouji bukanlah karakter utama yang suci mulia seperti Sun Jinwoo di Solo Leveling. Tapi sebagaimana Jinwoo yang berubah menjadi lebih kejam seiring waktu dan pengalaman, Ayanakouji dididik di white room untuk menang dengan mengendalikan emosi dan mengorbankan siapa saja.

Teringat dengan pengalaman pribadi berjumpa karakter seperti itu di dunia nyata. Seandainya anime ini ada saat saya lebih muda, saya mungkin selamat dari tipu daya. Sayang saat saya kecil hanya ada Sailormoon dan Doraemon, haha. Anak-anak muda terberkati dengan hadirnya anime Frieren dan Crassroom of Elite.

Hidup ini antara memanipulasi atau dimanipulasi. Sulit menemukan kedamaian karena kita berebut sumber daya yang sama di muka bumi. Ketamakan, kelicikan, dan kebohongan menjadi cara manusia bertahan hidup sedikit lebih lama. Padahal seperti kata Frieren, "Mengapa usia hidup manusia begitu pendek. Aku belum tahu apa apa tentang orang ini".



Rabu, 29 Mei 2024

Tetap Menyerah, Jangan Semangat

 Tidak meyangka tiba di usia 37 tahun dengan berat badan di 52-53kg. Bertahun-tahun belajar diet dan kesehatan Alhamdulillah ada hasilnya. Bahagia dan tidak menyangka, di satu sisi heran juga kenapa masih diberi kesempatan hidup. Hidup ini sulit, banyak yang bunuh diri saking sulitnya. Tapi selama masih belum diizinkan "pulang" pantang memaksa pulang duluan. Masih ada tugas yang belum ditunaikan.

Semakin tua, banyak hal yang telah terlewati. Terkadang begitu sulit sampai bertemu pertolongan Allah, eh ternyata bisa juga dilewati. Ternyata rahasia hidup adalah tetap menyerah dan jangan semangat. Hidup yang damai menyaratkan kekosongan harapan, ketiadaan kekecewaan. Dengan menyerah dan mengakui kekalahan, menikmati menjadi pecundang dan menertawakannya. Sebagaimana kemenangan, kekalahan adalah separuh dari kehidupan. Keduanya menyeimbangkan alur petualangan.

Ya aku memang payah, aku kalah, dan aku menyerah. Mengatakan itu ternyata melegakan. Keluar dari zona pertarungan lalu menikmati hidup tanpa peperangan. Rasanya damai dan bahagia. Biarlah aliran takdir membawaku berlayar ke arah yang telah ditentukan. 😌