Suka
1. Penghasilan
Saya dengar dari rekan-rekan pengajar yang mengajar selain di Bimbel (sekolah swasta dan negeri), penghasilan dari mengajar bimbel jauh lebih besar. Dengan demikian, secara tidak langsung lembaga bimbel menghargai jerih payah pengajarnya dengan layak. Dari sudut pandang ini mengajar bimbel sangat menyenangkan.
2. Freelance
Pengajar bimbel bebas memilih akan bekerja full-time atau freelance. Fleksibilitas ini sangat sesuai untuk ibu-ibu yang ingin bekerja, tapi tetap lebih mementingkan waktu bersama anak dan suami. Meski freelance sekalipun, penghasilan dari bimbel seringkali lebih besar dibandingkan mengajar di sekolah. Dari sudut pandang ini pun mengajar bimbel sangat menyenangkan.
3. Kaya Pengalaman
Saat mengajar bimbel, pengajar bisa ditempatkan di lokasi mengajar yang berbeda-beda. Dengan demikian pengajar menempati lokasi yang berbeda dan tentunya siswa-siswi dari sekolah yanng beragam. Hal itu memberikan pengalaman yang lebih kaya dan menarik.
Duka
1. Siswa Merasa Membayar
Hanya beberapa kasus saja, namun cukup berkesan. Ada saja siswa yang bersikap sombong lantaran merasa membayar pengajar bimbel. Menurut mereka pengajar tidak berhak mengatur mereka karena merekalah bosnya.
2. Rapat dan pelatihan
Ada hak, ada kewajiban. Pengajar diwajibkan mengikuti rapat kerja sebelum masa belajar dimulai. Jika pengajar ingin naik jenjang, pengajar harus mengikuti berbagai pelatihan yang ada. Bagi ibu-ibu cenderung sulit karena rapat dan pelatihan diadakan di luar kota dan menginap beberapa hari.
3. Persiapan lebih
Pengajar bimbel diharapkan jauh lebih paham dibandingkan guru di sekolah. Sekali saja pengajar terlihat tidak mampu saat menerangkan, ditanya, maupun konsultasi, maka siswa dapat meremehkan dan kecewa sekali. Oleh karenanya, persiapan baik materi mengajar dan mental yang kuat amat diperlukan.
Demikianlah suka duka dari mengajar bimbingan belajar. Semoga dapat menjadi masukan rekan-rekan yang hendak mengambil keputusan atau sekedar ingin tahu.
Salam.
Salah satu slide saat mengajar bahasa Inggris |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar