Sabtu, 29 Agustus 2015

Pengalaman HB rendah saat hamil

Saat kontrol kehamilan minggu ke 32, saya terkejut dengan putusan dokter bahwa saya harus dirawat untuk transfusi darah. Alasannya karena HB saya 8,7 sehingga terbilang rendah. Hasil tersebut adalah hasil cek lab sebulan sebelumnya, dan kemungkinan bulan ini semakin rendah sehingga berbahaya bagi saya dan janin.

Masih agak ganjil menerima kenyataan saya harus rawat inap. Berhubung kondisi saya rasanya masih sehat, dengan mengabaikan keluhan keluhan ringan seperti sakit kepala, sesak nafas, dan kelelahan. Saya pikir berbagai gejala yang saya rasakan adalah hal yang wajar bagi ibu hamil yang memang harus bersabar dengan berbagai cobaan kehamilan. Ternyata kondisi HB rendah bisa berbahaya apabila dibiarkan. Menurut dokter jantung saya akan semakin berat memompa darah. Selain itu nantinya akan berbahaya saat persalinan sehingga membutuhkan lebih banyak darah lagi. Demikian menurut dokter kandungan sehingga lebih baik mencegah daripada terjadi hal yang lebih buruk :)

Untuk memastikan, saya dan suami bertanya pada rekan rekan yang dokter, ternyata semuanya berpendapat memang harus transfusi darah. Mengingat kondisi saya yang sudah dekat dengan masa persalinan dan obat serta makanan tidak menaikkan HB secara signifikan.

Alhamdulillah proses rawat inap mudah dengan menggunakan asuransi Garda Medika Syariah yang ditanggung oleh tempat suami saya bekerja. Pelayanan di rumah sakit juga ramah dan menenangkan hati. Kamar nyaman dan membuat betah tinggal. Hanya selang infus dan jarumnya saja yang membuat saya ingin pulang.

Berikut ini urutan proses transfusi darah saat hamil:
1. Proses administrasi sebelum masuk kamar dengan bermodal kartu asuransi.
2. Setelah di ACC pihak asuransi kami dijemput oleh perawat yang membawa kursi dorong. Saya rasa masih kuat jalan, sehingga kursi tidak terpakai.
3. Akhirnya kami masuk kamar rawat. Pas sekali sedang ada dokter sehingga dokter menyapa sebentar lalu saya ditangani perawat.
4. Perawat merekam detak jantung bayi selama 30 menit.
5. Perawat memasang jarum dan selang infus sekaligus mengambil sampel darah.
6. Menunggu tersedianya stok darah yang sesuai dengan golongan darah saya.
7. Setelah stok tersedia darah dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang infus. Proses masuknya dua kantong darah sekitar 10 jam.
8. Darah dibilas dengan mengganti kantong kosong dengan infus. Sembari menanti pengambilan darah untuk cek ulang HB.
9. Petugas lab datang dan mengambil darah untuk cek ulang HB.
10. Menunggu hasil sekitar 2 jam.
11. Alhamdulillah HB sudah 10,2 sehingga saya boleh pulang. Perawat pun mengurus administrasi.
12. Setelah beres administrasi kami boleh pulang dengan membawa kartu cek kontrol berikutnya, kartu bebas parkir rumah sakit, dan kertas tanda boleh pulang. Taraam... akhirnya pulang :)

Demikian pengalaman saya menginap di rumah sakit lantaran HB rendah. Rupanya setelah transfusi saya masih merasa pusing dan sesak napas. Mungkin pengaruh kehamilan yang makin tua, masuk minggu ke 33. Semoga saja bisa melahirkan normal meskipun kondisi belum sehat betul. Semoga saja. Amin

4 komentar:

ita mengatakan...

Salam kenal mbak. Saya sedang hamil 35w dan mungkin harus transfusi darah juga dalam waktu dekat karena Hb saya juga di sekitar 8. Mau tanya, total berapa lama di rumah sakitnya mbak? Sampai menginapkah? Apakah ada efek samping setelah transfusi? Terima kasih sebelumnya...

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum bunda saya juga lagi Hamil 28 minggu dg hb rendah 7.7ini lagi mau cekup ke dr spog semoga hasilnya baik

Rifkaric mengatakan...

Aduh sy jadi deg2an. Kemaren pas 28week hb cuman 7.3
Hari ini udah 33 week besok baru mau kontrol lagi 😳

Khansa Consultant mengatakan...

wah maaf bunda bunda, baru membaca komentarnya. Semoga lancar semua yaa...