Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata taman?. Apakah pohon, dedaunan hijau, disertai bunga?. Di Jepang taman bisa berisi pepohonan dan kolam ikan koi. Tapi tidak selalu begitu. Ada aliran Buddha Zen yang menghadirkan konsep lain mengenai taman. Beberapa kuil menghias tamannya berdasarkan konsep Zen, diantaranya Ginkakuji dan Ryoanji. Kali ini saya hendak membahas taman favorit saya yang berada di Ryoanji.
Layaknya kuil lainnya, Ryoanji tidak menampakkan kekuatannya sampai anda masuk ke ke "The Rock Garden". Saat mendengar kata "rock" yang terlintas di kepala saya musik rok yang hingar bingar, ternyata "rock" di sini berarti batu yang jauh sekali dari kebisingan. Dari brosur yang saya peroleh tentang Ryoanji dijelaskan bahwa ukuran taman ini 25 kali 10 meter persegi. Taman tersebut tidak disertai pepohonan; hanya diisi dengan 15 batu dan bebatuan putih yang ditata sedemikian rupa. Dindingnya terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan minyak. Konon taman ini didesain oleh Soami, seorang pelukis dan ahli taman yang meninggal pada tahun 1525.
Sebelum saya mengunjungi Ryoanji, saya telah melihat "The Rock Garden" via situs tercinta japan-guide.com . Ternyata saat saya melihat langsung, Subhanallah lebih indah dari fotonya. Heran juga bagaimana batu yang disusun ternyata bisa menimbulkan efek tenang dan damai. Ingin rasanya seharian diam saja di sana, sayangnya pengunjung Ryoanji sedang membludak. Saat itu puncak musim semi, orang-orang dari berbagai negara berjubel di Ryoanji khususnya, dan Kyoto umumnya. Saya bahkan melihat beberapa biarawati sedang berdiskusi lengkap dengan pakaian biarawatinya.
The Rock Garden |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar