Saat mengajar atau mengawasi ujian, biasanya saya iseng-iseng memperhatikan tulisan tangan siswa-siswi saya. Setelahnya saya memberikan komentar atau pertanyaan. Akibatnya siswa/siswi yang sedang saya komentari biasanya kaget. Misalnya saja saya bilang, "Itu kalo nulis pake pulpen juga setebal itu?" atau "Kamu suka baca gak?". Biasanya teman-temannya jadi ikut mendengarkan dan bertanya-tanya, "memang kenapa kak?".
Kalau sudah tahu bahwa saya seorang grafolog, biasanya mereka yang bertanya, "Kaka tulisan saya gimana?" Saya bilang, "Kamu orangnya kepo ya?". Siswi menjawab, "Ko kaka tahu?". Mendengar temannya ditebak dengan benar, siswa yang lain segera membuat antrian. "Kamu suka mengandalkan diri banget ya. Kecuali terpaksa banget baru deh minta tolong", begitu komentar saya. Teman-temannya menimpali, "Iya kak, dia gak mau sama sekali nyontek". Ketika satu persatu siswa yang saya komentari membenarkan tebakan saya, ada siswa yang malah kabur, "Kaka saya gak usah di-dukun-in lah kak. Saya tahu saya jelek". Haha.. rupanya saya disetarakan dengan dukun.
Seusai pelajaran ada saja siswi yang datang, "Kaka sebaiknya saya ambil jurusan apa?". Saya dengan yakinnya, "Kamu bakat tekhnik". Dijawab, "Iya kak saya memang mau ke SMK (Tekhnik)". "Kalo saya kak?", tanya siswi lainnya. "Kamu bakat pekerjaan yang menggunakan tangan, dokter bedah, koki". "Iya kak, saya memang suka masak, tapi orang tua saya gak setuju saya jadi koki".
Demikian pengalaman praktik iseng "perdukunan" saya. Hehe.. Kalo seriusnya, serius banget karena berurusan dengan klien dan bayarannya :)
2 komentar:
very goood. jadi minat untuk mengetahui ilmu grafologi ka ^^
monggo ngambil sertifikasinya Yun :D
Posting Komentar