Hari ini berbahagia dengan tubuh yang luar biasa ringan dan fit. Jalan pagi 8000 langkah, yoga di sore hari dengan senyuman, dan menimbang badan di malam hari di kisaran 53 kg. Banyak yang telah dicoba. Aneka diet dan olahraga, aneka saran dan masukan. Ada kaget dengan komentar di luaran tentang tubuh yang gemukan. Ada tangisan dan kekecewaan. Semua percobaan dan kegagalan yang akhirnya berujung kebahagiaan.
Diantara beragam diet, saya bersyukur bertemu dengan OMAD (One Meal a Day). Coba ini itu tak kunjung berhasil, hingga akhirnya di 58kg saya mencoba diet ini. Makan sekali sehari kurang lebih satu jam, sisanya minum air putih. Makannya apa? bebas yang saya sedang inginkan, tapi saya upayakan perbanyak protein.
Hasilnya, Alhamdulillah.. dari 58 kg terus turun, kadang naik lagi jika tidak OMAD. Hingga akhirnya dengan kekuatan tekad berhasil mencapai 53.3kg. Apakah sudah puas?. Belum, sebab masih mengincar lingkar perut 70cm, dari yang tadinya 85cm sekarang sudah di 75cm. Kalau bisa inginnya terus turun ke 50kg dan terus ke 48kg. Tentunya dengan kenaikan proporsi otot dibanding lemak ya kawan.
Soal olahraga, awalnya hubungan saya sungguh kekanak-kanakan. Olahraga demi turun berat badan, pamrih sekali bukan. Sekarang, setelah bertahun-tahun, saya menyukai olahraga dan melakukannya karena bersenang-senang. Jalan pagi sembari melihat pemandangan, yoga sembari memanjangkan otot, angkat beban berbuah peningkatan massa otot, dan renang sebagai selingan. Olahraga yang bisa dilakukan sendiri saja, sebab saya yang introvert malas sekali berolahraga kelompok, hehe.
Saya bahagia dan bersyukur atas perjalanan panjang menuju tubuh yang bugar. Tidak ada lagi vertigo dan darah rendah. Tidak juga anemia dan batuk pilek. Alangkah indahnya memiliki tubuh yang bisa ringan bagai kapas, kuat bagai batu, dan lentur bagai karet. Terimakasih pada orang-orang yang berkomentar miring tentang tubuh saya dahulu. Berkat mereka saya berubah menjadi saya yang saya impikan.
Menuju usia 40tahun bersama kesehatan dan kebugaran, kebijaksanaan dan kemandirian, kesejahteraan dan ketenangan jiwa. Saya bersyukur terlahir sebagai saya yang sebagaimana adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar