Jumat, 01 Desember 2023

One Meal a Day (OMAD) Diet

Akhir-akhir ini saya mengalami tidak nafsu makan. Bukan lantaran sakit atau stres, kali ini saya duga akibat dari hormon ghrelin yang tidak lagi sibuk bekerja.

Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan di perut untuk mengirimkan sinyal rasa lapar ke otak. Kadar hormon ini biasanya meningkat saat perut sedang kosong. Sedangkan leptin adalah hormon yang dilepaskan dari sel lemak untuk menekan rasa lapar dan mengirim sinyal kenyang ke otak.17 Des 2020. (Halodoc.com)
 
Apa sebabnya?. Ternyata jika mundur jauh ke 8 tahun yang lalu ini berawal dari intermitent fasting yang populer di Indonesia dengan sebutan OCD (Obsessive Corbuzier Diet). Dahulu, seperti halnya rakyat jelata di Indonesia, saya makan tiga kali sehari dengan nasi pula. Lalu saya belajar untuk mengurangi waktu makan menjadi dua kali sehari, jendela 16-8. Sedikit demi sedikit belajar untuk tidak bergantung pada si manis penyebab obesitas. 
 
Dari 16 jam semakin lebar jendela puasa air menjadi 20 jam, hingga pernah mencapai 50jam. Ternyata, saya mendapatkan pencerahan dari aktivitas tidak makan, hanya minum air putih.  Ternyata oh ternyata dengan cadangan lemak yang ada, manusia tidak akan mati hanya sekedar tidak makan beberapa hari. Tidak ada serangan magh atau sakit apalah. Setelah mendapatkan pencerahan tersebut, mulailah saya rutin melakukan One Meal a Day alias OMAD. Hanya satu jam jedela makan, sisanya minum air putih saja. Hasilnya, tubuh jadi terbiasa untuk tidak terak-teriak minta makan berkali-kali. Awalnya iya saat malam biasanya kelaparan, karena saya memilih satu jam di makan pagi. Namun lama kelamaan, malam pun santai saja. Tidak ada yang perlu diributkan, tak masalah masih ada makan di hari esok. Toh nenek moyang bahkan tidak makan berhari-hari jika tak ada hewan tangkapan.

Setelah 8 bulan berlalu, sejak selesai membaca buku Dr.Yoshinori Nagumo soal makan sekali sehari, saya sedikit demi sedikit mengurangi jendela makan hingga ke satu jam saja. Alhamdulillah merasa seperti bertemu jodoh, dari sekian macam diet yang saya coba, inilah yang paling mudah diaplikasikan seumur hidup. Masih bisa makan nasi, roti, apa saja yang sedang saya inginkan, selama masih di satu jam waktu makan. Hasilnya, dari 58 kilo sekarang saya stabil di rentang 53-54kg. Jika sedang jadi anak baik yang kurangi karbohidrat, utamakan protein, bahkan bisa turun dengan sangat cepat (mencapai 1kg sehari). Tapi begitulah, kenyataannya masih banyak nakalnya hehe. Yaa setidaknya saya bersyukur Alhamdulillah jauh berubah dari saya yang dulu menggelembung, mengempis menuju langsing insyaAllah Aamiin. Bahagianya hidup dengan jarang makan, lebih banyak waktu untuk belajar bahasa Jepang dan mengajari anak-anak homeschooling, olahraga, menulis, membaca, banyak waktu lebih tanpa masak lagi dan lagi, makan lagi dan lagi. Ini hidup yang sebenarnya, saya sangat menyukainya.

Tiap Hari Makan Sekali Lebih Sehat - Koran-Jakarta.com

 

Tidak ada komentar: