Rabu, 01 Februari 2023

Menjadi Baik dan Menjadi Bodoh

Orang baik begitu naif berpikir bahwa orang lain sama baik dengan dirinya. Berpikir positif, hilang waspada, hingga berakhir merana. Tentu menjadi baik itu baik, tak usah lagi dipertanyakan. Masalahnya hanyalah ada ruang dan waktu ketika bersikap baik ternyata menjadikan seseorang bulan-bulanan, mangsa empuk bagi orang yang serakah dan menghalalkan segala cara.

Adakalanya menjadi baik dan menjadi bodoh jadi tidak lagi dapat dipisahkan. Seorang korban penipuan bercerita bahwa ia merelakan 700jutanya disimpan si suatu lembaga lantaran kasihan dengan temannya yang sedang dikejar target. Sekedar ingin menyimpan sebulan, berakhir lenyap selamanya. Kasihan pada teman, berakhir tangis di masa pensiun, raib satu-satunya tabungannya.

Dunia ini tak hanya di isi oleh orang- orang berhati suci mulia. Tidak dapat dihindari sehari-hari berjumpa pula manusia yang mencelakai kita demi ambisinya. Masihkah musti berlaku baik pada manusia yang hendak membunuh kita?. Apakah berpasrah memberikan segalanya, harta dan nyawa demi orang-orang seperti itu?. 

Dunia memiliki aturan yang berbeda di ruang dan waktu yang berbeda. Kebenaran saat ini menjadi kebohongan di masa mendatang. Bersikap waspada, mengutamakan diri dan orang yang berada di bawah tanggungjawab kita, boleh jadi ada baiknya. Sebab kita tak bisa menolong semua makhluk di alam semesta. 

Tidak ada komentar: