Senin, 26 Februari 2018

Bahagia Menjadi Ibu Rumah Tangga

Alhamdulillah, Allah Mengizinkan saya hadir di kajian Ahad pagi, 25 Februari di Masjid ukhuwah Islamiyah, UI Depok. Akhirnya bisa mendengar langsung ceramah Ustad Bendri, setelah biasanya menyimak via youtube. Meski temanya kurang pas bagi saya, yaitu Single Parent, tapi Alhamdulillah banyak ilmu parenting Islami yang saya peroleh.

Menarik ketika مريم binti Imron dibahas. Ibunya، Hannah ditinggal mati suaminya (Imron) sehingga ia otomatis menjadi ibu single parent. Dalam kisahnya ada pelajaran, tentang امرن memilih pengasuh yang sholeh, yaitu nabi Zakaria. Tentang peran seorang wanita yang tak disebutkan sejarah, yang disebut Ali Imron, bukan keluarga Hannah.

Bicara tentang مريم, ini yang membuat semakin mantap menjadi ibu rumah tangga. Wanita memiliki cara yang unik dalam memperoleh nafkah. Berbeda dengan pria yang harus keluar rumah, مريم diam di mihrobnya dan mendapatkan hidangan langsung dari الله . Hal itu terkait dengan ikhtiarnya menjaga kesucian dan pekerjaannya sebagai pengurus masjid Al-Aqsa. Oleh karenanya ini menjadi pelajaran bahwa untuk peroleh rizki, wanita harus menjaga kesucian dan berkontribusi membersihkan masjid.

Hal lain yang membuka mata saya adalah aturan Islam yang melindungi wanita. Ketika menjadi anak ditanggung ayahnya, istri ditanggung suaminya, dan janda ditanggung mantan suaminya (karena mengasuh anak-anak suaminya) atau baitul mal kas negara (jika suaminya meninggal dunia). Dengan demikian jika Islam betul dijalankan maka tak perlu wanita keluar rumah mencari nafkah, cukup fokus mengurus dan membesarkan anak-anaknya saja.

Ceramah tersebut ditambah ceramah Ust. Felix Xiauw "Ibu Rumah tangga Karir terbaik" memantapkan saya untuk tetap menjadi ibu rumah tangga. Meski sebelumnya galau melihat yang lain S2 dan S3 sementara saya jalan ditempat mengurus anak. Yang lain sukses sebagai CEO, produser, manajer, sementara saya di rumah bersama anak-anak dan pekerjaan rutin ala IRT. Tidak lagi bertanya apakah benar jalan yang saya pilih sebab memang benar انشاالله inilah peran terbaik bagi saya. Sebab mengasuh dua anak perempuan adalah pintu masuk tuk dekat dengan Rosulullah saw di surga. Sebab anak-anak adalah titipan الله، masa iya akan dititipkan lagi padahal saya yang diamanahi oleh الله.

Saya bangga menjadi ibu Rumah Tangga. Saya bersyukur dan merasa beruntung Allah Memilih saya untuk peran membesarkan amanah-Nya, kedua putri yang mudah-mudahan kelak melahirkan mujahid mujahidah kebanggaan Umat Islam. امين.

Tidak ada komentar: