Jumat, 08 Januari 2016

Pengalaman Diet OCD

Pasca melahirkan anak saya yang pertama, Alhamdulillah saya berhasil mengembalikan berat badan ke posisi semula yaitu 50kg dari saat melahirkan yaitu 73kg. Waktu untuk menurunkan 23kg yaitu 6 bulan setelah putri saya lahir. Saat ini setelah 7 bulan melahirkan putri saya yang kedua berat badan saya turun 17 kg. Masih ada 2 kg yang harus diturunkan dari 73 kg menuju 54kg. 

Awalnya saya memilih lari pagi untuk membakar lemak, namun rasanya perkembangan begitu lambat sebab saya sulit mengontrol asupan makan dan minum. Berbeda dengan dahulu dimana saya tidak keberatan untuk melakukan diet sayuran, kini ada banyak makan manis yang sulit untuk ditolak. Walhasil penurunan badan terasa seperti merangkak dan membuat frustasi. Syukur Alhamdulillah akhirnya saya menemukan aplikasi OCD di playstore yang bisa diunduh gratis. Terimakasih banyak kepada penciptanya yang sudah membagikan ilmu, pengalaman, dan segala upaya sehingga OCD sampai ke hidup saya.

Setelah mengunduh pada malam hari tanggal 6 Januari 2016, saya membaca manual pdf OCD. Menurut saya apa yang disampaikan Dedy  Corbuzier logis dan mudah diaplikasikan. Oleh karenanya langsung saya coba jendela 8 jam (mengingat saya sedang menyusui saya tidak berani mengambil risiko dengan jendela yang lebih sempit). Baru saja memulai malam, paginya berat badan langsung berkurang 1 kg lantaran tidak sarapan plus mengerjakan segala rupa pekerjaan rumah tangga. Saya takjub dengan hasil awal yang luar biasa sehingga melanjutkan ke hari kedua. Di hari kedua ini berat badan menjadi 61kg, padahal beberapa hari sebelumnya untuk menuju 62kg saja susahnya setengah mati. Ajaib subhanallah :)
Saya tak lagi membenci timbangan seperti masa-masa pasca bersalin. 

Efek samping dari metode OCD yang saya rasakan sebagai berikut:
1. Hari kedua agak pusing. Mungkin karena belum terbiasa atau karena sembari produksi ASI. Tapi alhamdulillah menyusui tetap lancar dan bayi saya bisa tidur nyenyak.
2. Lebih hemat.
Tidak ada lagi keluhan pusing mengatur keuangan ditengah menjulangnya tarif listrik dan harga barang. Berhubung waktu makan berkurang dan jumlah makan hanya dua, siang dan malam, maka pastilah berimbas pada jumlah pengeluaran untuk konsumsi.
3. Lebih produktif
Waktu yang tadinya untuk masak, makan, dan ngemil dapat dialihkan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat.
4. Lebih bersemangat
Rasa stres yang muncul karena usaha menurunkan berat badan tak kunjung sukses akhirnya sirna. Hidup menjadi lebih bersemangat menanti perubahan tubuh yang insyaAllah ke arah lebih sehat dan baik. Bahkan pekerjaan rumah tangga yang tadinya membuat tertekan kini saya anggap sebagai sarana berolahraga mempercepat proses pembakaran lemak. Luar biasa.

Rasanya saya bersyukur dan bangga melihat kemajuan diet OCD pada diri saya. Terimakasih banyak pada Dedi Corbuzier dan semua yang berbagi kisah OCD nya masing-masing. Mari kita berpindah dari gaya hidup rakus ke gaya hidup lebih sehat dan produktif.

Bismillah

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamuaalaikum, salam kenal mbak,saya ibu 2 anak juga mbak yg sedang menyusui si bungsu,usianya 1,5th Dan saya lg OCD juga krna kelebihan bb sampai 30kg pasca melahirkan anak kedua ini,seneng ktmu blog mbak jd makin semangat menuju bb ideal ,smg byk kemudahan ya mba salam kenal

Eka D. Fajariyanti mengatakan...

Salam kenal mba. Semoga sukses dengan dietnya. Senang bisa saling menyemangati dalam kebaikan :)