Selasa, 07 Juli 2015

Cahaya Iman

Minadzulumaati ilannur
Dari kegelapan menuju cahaya

Kita sering mendengar kalimat "Habis gelap terbitlah terang". Kalimat populer yang diungkapkan oleh RA Kartini tersebut mirip dengan penggalan dari ayat Al Quran surat Al Baqarah ayat 257: Minadzulumaati ilannur, dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Cahaya yang membuat pemiliknya (orang beriman) enggan melepas imannya demi hal- hal yang dahulu bisa jadi nampak memikat hatinya. Cahaya yang membuat pemiliknya enggan menoleh wajah-wajah elok di sekitarnya (jika bukan muhrimnya), malas mengejar gemerlap dunia. Cahaya yang membuka mata hati hingga pemiliknya mudah memberi, santai melepaskan segala sesuatu yang memang pada dasarnya milik Allah swt. Lillaahimaa fissamaawati wamaa fil ardhi. Tanah, rumah, emas, semua kekayaan duniawi hanyalah milik Allah swt yang Dia berikan pada hamba hamba-Nya yang ia Kehendaki. Bahkan pasangan, anak, keluarga, dan nyawa yang rasanya sudah melekat menjadi bagian diri kita pun seyogyanya milik Allah swt. Lalu apa yang aneh bila semua itu diambil kembali oleh Allah swt?.

Dari kegelapan menuju cahaya. Dari kekafiran menuju keimanan. Maka tiada yang rugi ketika seseorang keluar dari Islam dan menjadi kafir, kecuali dirinya sendiri. Sebab ia telah keluar. Minannur Iladzulumat, dari cahaya menuju kegelapan, dari keimanan menuju kekafiran. Bukankah itu justru suatu bentuk kerugian dan kebodohan yang amat sangat?.

Tidak ada komentar: