Saya termasuk orang yang enggan berdebat. Jika diminta mengikuti perdebatan ibu bekerja vs ibu rumah tangga jelas saya tidak berminat. Bagi saya dimana seorang ibu atau bunda seharusnya berada sudah jelas adanya. Terang seterang matahari. Seorang ibu posisinya tentu saja di rumah. Menjadi seorang ibu rumah tangga yang profesional. Fokus mendidik dan membesarkan anak-anak, sabar melayani suami, dan tabah menghadapi pekerjaan rumah tangga. Tanpa bantuan asisten rumah tangga, semua itu bagaikan lautan amanah yang tiada bertepi. Cukup menghabiskan 24 jam sehari tanpa sisa, jadi untuk apakah seorang bunda keluar rumah lagi?.
Tentu seorang ibu juga perlu bergaul dengan tetangga dengan menjaga adab pergaulan yang islami. Tanpa ghibah apalagi fitnah. Tanpa menyakiti hati orang lain apatah lagi menghina dengan sombong. Bergaul dalam rangka menengok tetangga yang sakit atau melahirkan. Bergaul sembari memperdalam ilmu keislaman dalam kerangka pengajian.
Lalu jika hanya seputar itu kiprahnya, tanpa beredar di wilayah publik yang lebih luas, bagaimanakah ia berkontribusi pada ummat?. Jangan lupa akan pekerjaan ibu rumah tangga yang nampaknya sepele tapi tak kecil artinya bagi keluarganya dan bagi umnat. Pekerjaan melayani suami dan mendidik anak-anaknya. Dengan pelayanannya suami berangkat bekerja dengan hati yang tenang dan stamina yang prima. Dengan pendidikan yang diberikannya, tumbuh generasi yang kelak akan berkontribusi maksimal bagi ummat. Masihkah bisa dikatakan seorang ibu rumah tangga tidak berkontribusi??
Lalu bagaimana dengan gelar pendidikan yang ia sandang?. Bukankah sayang apabila ia hanya di rumah saja,?. Justru dapat menghabiskan banyak waktu di rumah adalah suatu keberuntungan bagi seorang ibu. Ia dapat mengamalkan ilmunya pada putra putrinya. Pada suami dan rumahnya. Pada tetangga di sekitarnya. Dan ilmunya yang luas bisa iabagikan pula di dunia maya. Tanpa repot repot berdandan dan berkeliaran di luar rumah. Ia pun dapat berbisnis atau berdagang layaknya dulu Khadijah ra yang mulia bergerak dari rumahnya.
Maha suci Allah swt yang telah membagi peran ayah dan bunda dengan serasi dan seimbang. Saya pribadi merasa mantap banyak di rumah. Di rumah saja ada terlalu banyak amanah yang harus ditunaikan, lalu untuk apa keluar. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar