Awalnya saya skeptis. Apakah grafologi adalah ilmu yang sebenarnya? (bukan pseudoscience). Saya pun berkonsultasi dengan seorang teman yang seorang Psikolog untuk memastikannya. Ia tidak memberikan jawaban final bahwa iya atau tidak.Tapi berhubung ia dan rekan psikolog lain juga mempelajarinya, maka saya pikir kenapa tidak. Seorang psikolog saja mempelajarinya, maka ia cukup berharga bukan untuk dipelajari?. Begitu pikir saya.
Alasan lain yang mendasari saya mempelajari grafologi, alih-alih mengambil S2 profesi Psikolog adalah anak saya. Saya bersyukur dianugerahi suami yang siap mendukung saya menjadi Psikolog. Sayangnya saat ini saya sedang mengasuh putri saya yang berusia 2 tahun. Kondisi saya sedang todak kondusif untuk menjalani perkuliahan profesi yang padat.
Pertimbangan anak mendorong saya berkenalan dengan Grafologi Indonesia. Sebuah lembaga kursus analisis tulisan tangan yang berinduk ke ISHA (International School of Handwriting Analysis). Berhubung ini bersifat home studying, saya dapat belajar sekaligus mengasuh anak di rumah. Ujiannya dilaksanakan bisa dimana saja dan kapan saja. Saya tinggal mengirimkan email jawaban ujian, lalu feedback akan datang kemudian, disertai dengan transkrip nilai.
Saat ini saya sedang menjalani kursus modul ke 4. Saya sedang belajar menulis laporan analisis tulisan tangan dari 2 orang kandidat resepsionis. Cukup sulit dan membutuhkan ketelitian dalam mengerjakannya. Tapi kesukaan saya pada ilmu grafologi membuatnya tetap terasa menyenangkan. Saya bersyukur bisa berkenalan dan semakin dekat dengan Ilmu Analisis Tulisan Tangan. Saya harap dalam sebulan ke depan saya dapat menjadi seorang Grafolog yang profesional dan bermanfaat.
3 komentar:
Pengalaman yang cukup menarik Mbak Fajar bisa belajar grafologi secara online walaupun terbatas dengan kesibukannya dengan si kecil. Grafologi memang ilmu yang cukup menarik dan bisa diterapkan di segala bidang bahkan dalam parenting sekalipun.
Iya betul. Terimakasih komentarnya :)
Mbak, kalo boleh tau mba eka ambil kursus grafologi yg mana? Sy jg tertarik tp krn kursus grafologi begitu bnyk, sy jd bingung menentukan.
Posting Komentar