Duduk di samping seorang teman yang mengabaikanku karena sibuk bicara dengan teman di depannya membuatku mengamati kantin FE UI. Menarik, menemukan danau apabila kubuang pandangan ke arah kiri, dan jamur kriuk ke arah kanan. Kadang kudengarkan apa yang mereka bicarakan, yang intinya seputar karir: gaji dan pekerjaan. Lalu siapa ada dimana, dapat kerja dengan gaji berapa. Santai saja kunikmati soto mie di hadapanku. Enak, meski tetap soto Banyuwangi buatan Ibuku yang terenak di dunia.
Kalau saja badanku tidak sakit-sakitan karena hamil, mungkin kini aku menjadi salah satu wanita karir yang setiap harinya mencari nafkah di Jakarta. Tapi syukurlah tidak begitu. Kini, menanti kehamilan 8 bulan, aku bekerja part-time di Tebet sambil menyelesaikan syarat-syarat untuk memperoleh SKL (Surat Keterangan Lulus). Cukup sibuk mengingat kondisiku mudah drop saat berbadan dua seperti ini.
Kehamilan ini mengubah hidupku, mungkin juga suamiku. Kami akan pindah ke Cilegon atau Serang, dekat dengan kedua orang tuaku, supaya aku bisa bekerja, sementara anak kami dibesarkan oleh orang yang tepat, yaitu neneknya. Pergi dari hiruk pikuk Jakarta, menuju kota kecil yang jauh lebih damai. Tidak ada lagi pertemuan untuk membahas siapa dimana, jabatan apa dengan gaji berapa. Tidak pula desak-desakan tak manusiawi di kereta api Bogor-Jakarta. Semoga saja.. Amin =)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar