Impianku mendapatkan beasiswa ke Jepang sudah kutinggalkan sejak hal lain berbau kuliahan dan ***** menyerobot kognisiku. Ya sudahlah, mungkin kapan-kapan aja (kalo beruntung). Macam mana itu motivasi menguap begitu saja??!!. (Yaa mau bagaimana lagi)
Tapi impian tetaplah impian. Ketika di Papan Komunikasi Psiko UI ada pengumuman tentang HUSA (Hiroshima Student Exchange Program) terpiculah. Dasar emang setengah-setengah, baru gak nemu formulirnya di website HUSA aku udah nyerah aja. Tapi Allah memang penuh rahasia. Uti SMS mengabarkan soal HUSA, dia dorong aku tuk daftar. Aku yang baru bangun tidur, bangun pula dari kemalasan. Bukankah aku punya formulir-formulir tahun lalu?. Sedikit diubah, masih bisa digunakan bukan?. Ya! tanpa banyak berpikir, dalam waktu sehari aku bolak-balik ruang manajer pendidikan, nitipin surat ke sekretarisnya Dekan Psiko (biar ditandataganin Pa Dekan setelah rapat), print, fotocopy, minta Mba Awen ngisi surat rekomendasi, bikin CV, cari foto 3x4, isi rencana studi, pufhh...akhirnya selese juga. tepat besok paginya aku bisa ke International Office (IO) di rektorat tuk nyerahin berkas-berkas aplikasi. Legaaa banget setelah nyerahin. Dan jujur aku nggak peduli diterima atau enggak. Karena kewajibanku adalah BERUSAHA meraih mimpiku, bukan berhasil.
Sudah kulupakan saja HUSA itu, sampai seminggu atau dua minggu kemudian tiba-tiba ditelpon pihak IO tuk wawancara jam 8 pagi esoknya. Berdebar sie, setelah ditelpon. Tapi pagi sebelum diwawancarai datar-datar aja. Yaa habis nggak berani berharap. Lagipula kalo diterima aku jadi lulus terlambat setahun. Kondisiku win-win.
Untung sempet les conversation ama LIA 2 taun, lumayan lah, biar gak fasih banget, setidaknya pede aja ngadepin pertanyaan pewawancara hari itu. Seputar motivasi studi, rencana masa depan, dan kontribusi yang bisa diberikan. Yaa apapun yang terjadi terjadilah, yang jelas Allah Memberiku kesempatan. Hiroshima University memberikan satu kesempatan tuk UI, jadi dari sekitar 5 atau 6 pelamar, cuma aku yang dapat kesempatan mengirimkan aplikasi ke Hiroshima University. Percaya nggak percaya, tapi begitu yang terjadi. Tapi belum boleh terlalu senang juga sih, soale kepastian bisa berangkat ke sana atau enggak baru dikabari ama universitas Hiroshima akhir April. Dan kepastian dapat dana beasiswa JASSO atau enggak baru ada akhir Juni 2009.
Sekarang?. Sesuai akhir di surat At-Tur, aku sedang bersabar menanti kepastian Allah swt. Mau di sini aja lulus terus berkarir kaya`nya enak, pergi ke Hiroshima juga asik (tapi itu berarti kerja kerasss dan tanggung jawab!!). Terserah gimana baeknya menurut Allah aja.. ^^ Selama ini toh aku selalu Diberikan yang terbaik... Sangat sekarang??. Skripsi bo`! lagi proses bikin alat ukur nih!. Alhamdulillah sedikit lagi jadi.. bulan April moga-moga udah bisa sebar kuesioner (amin).
Tetap Semangat!!! tetap bermimpi!!! ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar