Baru aja menemui calon pembimbing skripsi. Siapa sangka dapet tauisyah yang mencerahkan. Beliau bingung dengan judul proposalku yang intinya menghubungkan antara religiusitas dengan orientasi masa depan karir. Beliau bertanya, "apa yang menunjukkan bahwa seseorang Islam?". Aku dengan lugunya jawab, "perilakunya...(islami)". "Lalu bagaimana dengan seseorang yang hidup dengan baik, jujur, dsb. tapi dia lakukan itu demi karirnya semata, bukan karena islam mengajarkan demikian?". Iya juga ya.. Beliau menjawab sekaligus ngasi tausiyah bahwa yang membedakan adalah NIATnya.
Sekarang aku baru inget hadist "Innamal`amalu binniyat", amal perbuatan itu tergantung niatnya.
Yup! dudulnya aku..alamat ganti variabel pertama (religiusitas). Berhubung sulit juga ngukur niatnya orang berkarir. Saatnya ngubek-ngubek lagi orientasi masa depan.. Semangat!!
1 komentar:
mba dewi,
memang beda kali ya antara spiritualis dan ritualis. banyak diantara orang yang membawa label agama bahkan dakwah tetapi hanya di bibir sedang akhlaknya masih harus diperbaiki. sedangkan di dunia profesional dan bisnis akhlak jujur, bertanggung jawab, santun, intergritas malah ditonjolkan dalam kesehariannya.
Posting Komentar