Menonton Laskar Pelangi membuatku terkenang masa SDku, di SD Muhammadiyah (SDM) III Denpasar. Seperti Bu Muslimah, aku juga mengenakan jilbab yang terkadang dipadankan dengan baju berlengan pendek pula (plus rok yang hampir mini…hihihi—“tapi itu kan pas SD”, ngeles). Kurang syar`i memang, tapi bukan itu yang ingin kubicarakan.
Siswa Muhammadiyah pasti tahu ada apa pada tahun 1912, tahun ketika KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah Muhammadiyah (semoga aku tidak salah^^). Kami mendapatkan suatu pelajaran khusus berjudul “Kemuhammadiyahan”, entah apa lagi yang kupelajari selain tahun itu dan bagaimana menggambar lambang matahari di atas meja dan bangku (lambang Muhammadiyah), aku lupa, hm mungkin sudah terintregasi dalam jiwaku.
Sesuai dengan perkataan ketua sekolah Ikal, pendidikan di Muhammadiyah mengutamakan akhlak atau budi pekerti. Agama Islam diajarkan terintegrasi dengan mata pelajaran lain.
Sebelas tahun berlalu, pindah bersama keluarga ke Cilegon, lalu kini menghabiskan banyak waktu di Depok tidak membuatku lupa akan kenangan indah di sana. Ya, suatu saat aku ingin melihat sekolahku itu kembali.
Jadi terkenang juga bagaimana Ibu dengan repotnya mengantarkanku sambil menggendong Rizal yang masih kecil, demi mengantarkanku sekolah di TK ABA (TK Aisyah, cabang dari pendidikan Muhammadiyah), mengantarkanku ke TPA Quba, dan SDM III. Pendidikan itu lebih bernilai dari apapun. Dan satu hadist yang kuingat “Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat”(HR……). Aku setuju.. “Jangan menyerah!!!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar