Sabtu, 19 Juli 2008

Bye bye Jealousy

Jika Anda adalah seorang perempuan pencemburu, sebaiknya Anda mencari ”alternatif”, bukan meningkatkan kepercayaan pada pasangan!. Alternatif selain fokus pada pasangan, misal: kesibukan bekerja, belajar, mengembangkan minat, dsb, mengalihkan kekhawatiran yang mengganggu sekaligus membantu Anda mengisi waktu dengan bermanfaat.

Dalam jurnal Hansen (1985) dikatakan bahwa faktor kepercayaan pada pasangan suami istri ternyata bukanlah faktor yang penting pada pasangan baru. Faktor yang berhubungan dengan signifikan malah ketersediaan alternatif-alternatif selain hubungan pernikahan tersebut (marital alternatives). Faktor lain yang berhubungan adalah orientasi peran gender. Peran gender yang tradisional memiliki asosiasi yang kuat dengan cemburu. Rumah tangga dimana istri menjalankan peran murni sebagai ibu rumah tangga menimbulkan ketergantungan pada suami sehingga memicu kekhawatiran akan menghadapi kehidupan sendirian serta kekhawatiran akan muncul kejadian pemicu cemburu (Buunk, 1982).

Khusus bagi perempuan, rendahnya harga diri memiliki asosiasi dengan cemburu. Hal tersebut berkaitan dengan lekatnya harga diri perempuan dengan kehidupan keluarga dan pernikahan. Semakin seorang perempuan mengikatkan dirinya pada pernikahannya, disertai dengan harga diri yang rendah, maka semakin mudah ia terserang cemburu pada keterlibatan suaminya pada hobi, orang lain, dsb. Dalam penelitian Buunk (1982), perempuan merupakan pihak yang amat dirugikan dalam hubungan bebas antar suami istri, karena lebih mudah terserang cemburu dibanding laki-laki (22%perempuan melaporkan sering terserang cemburu, sementara hanya 2% laki-laki merasakan hal yang sama).

So, spesial buat perempuan, kalo mau gak gampang cemburuan atau ngalamin cemburu-cemburu dengan berbagai model seperti kisah-kisah dalam bukunya Mba Asma ”Karenamu aku cemburu”, mendingan cari alternatif kegiatan, teman, atau apapun selain hubungan dengan pasangan. Coba untuk meminimalisir ketergantungan dengan berbagai kesibukan dan berusaha mandiri!!. Moga berhasil mengatasi cemburu! ^^

Ps:Marital alternatives: people`s perception of how much better or worse off they would be without their would be without their present spouse and how easily that spouse could be replaced with one of comparable quality (Udry dalam Hansen, 1950).

Referensi:
Buunk, B. (1982). Strategies of Jealousy: Styles of Coping with Extramarital Involvement of the Spouse. Family Relations, 31, 13-18.
Hansen, G. L. (1985). Perceived Threats and Marital Jealousy. Social Psychology Quarterly, 48, 262-268.
Nadia, A, dkk. (2007). Karenamu Aku Cemburu: Catatan Hati Seorang Istri. Depok: Lingkar Pena.
White, G. L. (1981). Jealousy and Partner`s Motives for Attraction to a Rival. 44, 24-30.

Tidak ada komentar: