Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2008

Sobatqu yang cantik

Hari ini Alhamdulillah sobat SMPqu walimahan^^ Ria yang cantik dan selalu ceria. Ria yang solehah InsyaAllah... Nampak karangan bunga ucapan selamat atas nama PT Indonesia Power. Rupanya suamimu orang "penting"^^...(hehe mana ada orang nggak penting di dunia ini). Sayangnya berhubung ini hari-H mu, jadi kita nggak bisa ngobrol kecuali sekilas, plus lambaian tangan darimu di atas pelaminan. Sobatqu yang cantik...aku bahagia sekali bisa hadir di sela hari-hari kuliahqu, especially for u ... Nggak nyesel bela2in pulang ke Cilegon meninggalkan hingar bingar Depok (kuliah, organisasi, etc). ^^ Besok balik ke kehidupan "nyata" lagi...semangat!!. Btw, malam ini berarti malam.... buatmu..semangat!!. Barakallah wa baraka`alaik...

^^

"sejauh apapun aku melangkah kau kan slalu di hatiku...." ^^well never imagine everything go on and on. Future is unclear, but it`s okey.. coz everyday I wake up then feeling happy to find u inside. Past is hurting, but it`s okey.. now is mine If tomorrow is the latest day, at least I`ve ever been the only woman in this world. How lucky I am^^

What a Wonderful Life...

Senaaaaang!!!!^^ Alhamdulillah setelah 3 minggu nggak bersua dengan keyboard di Purwacaraka akhirnya hari ini bisa memuaskan kerinduan!!!. Ini baru kebahagiaan hidup!! Kita nggak pernah tahu seberapa hebat diri kita sampai menemui masalah. Potensi itu ADA!. Tadi aku nggak yakin bisa memainkan kedua jariku sekaligus dalam latihan fingering ala piano pop, soalnya 4 bulan belajar, aku belajar Chord keyboard(chord G, em, dll). dengan amat ragu aku memainkan saja, sementara Mba Mutia guru baruku yang enerjik mendengarkan sambil berkeliling ruangan. Emang sie salah mulu..tapi ternyata aku dinyatakan bisa!! ^---^ ini pertamakalinya lolos latihan fingering dalam satu hari (mungkin kasian ngeliatin aku serius banget kaga bisa-bisa). Sementara kemarin membutuhkan 4 kali pertemuan alias sebulan. Konsentrasi!!...kalo nggak...nggak tahu dech.. What a wonderful life... ps: digosipin tu nggak enak banget, tapi sisi positifnya kita dianggap cukup penting loh untuk diomongin!!..hehehe enjoy!!^^ ...

memilih kebahagiaan

Memilih lingkungan. Memilih kebahagiaan. Cukup ah, toh tak lagi terikat komitmen organisasi, silaturahmi pun masih bisa dengan cara lain. Penderitaan kan pilihan. Kalo nggak bermakna ngapain ditahan dan dipertahankan?. memilih lingkungan, memilih kehidupan, memilih jadi normal-abnormal. Abnormalitas berkaitan erat dengan norma. Jika aku melankolis, lalu berada di sekitar koleris maka abnormal-lah aku. ^^Rasulullah saw di jamannya dikatakan gila karena membawa ajaran islam yang luar biasa. well, hidup kan cuma bentar. Mendingan memilih kebahagiaan, atau kalaupun musti susah mendingan milih yang beneran bakal ada meaning-nya. Aku bahagia sudah memilih menyayangi diriku^^

lembut

Aliran yang lembut melintas dalam jiwaku. Ketergesaan adalah masa lalu yang mengajarkan bagaimana membedakan antara tergesa dan menyegerakan. Setiap kejadian adalah anak tangga bagi peristiwa dan pelajaran selanjutnya. Karenanya tidak ada kesalahan, yang ada hanyalah pelajaran. Sebenarnya manusia tidak membutuhkan orang lain dalam memilih sesuatu, karena hatinya tahu mana yang baik dan benar. Allah membekali juga menasihati. Melalui hati, ayat-ayat cinta, peristiwa, dan buku-buku di sekitar kita. Terkadang sekedar bertanya pada orang terdekat tidak ada salahnya, tapi tidak bertanya pun sebenarnya tidak masalah, jika Allah sudah memberi jawaban dan memantapkan hati. Pilihan adalah isu di masa yang serba cepat dan canggih seperti ini. Begitu banyak produk di supermarket dengan berbagai ukuran, merek, dan warna untuk jenis yang sama. Oleh karenanya ketika berjalan-jalan bersama teman-teman dan menemukan hanya satu tempat makan rasanya melegakan. Setidaknya memang tidak ada pilihan^^ a...

Satu detakan jantung

"Hanya orang yang pernah merasakan penderitaan yang bisa memahami penderitaan orang lain dengan satu detakan jantung", demikian kurang lebih tulisan Sharma dalam Discover Your destiny. Penderitaan membuat manusia lebih "peka" melihat lingkungan dan manusia di sekitarnya, lebih lembut dan mudah menemukan makna. Mungkin itulah kenapa Rosulullah menjadi manusia agung. Karena beliau menderita sejak lahir ke dunia. Beliau yatim, kemudian yatim piatu, lalu ditinggalkan kakek, paman, hingga istri tercinta Ibunda Khadijah. Mungkin karena itu pula Lady Di begitu dekat dengan orang-orang yang kesulitan, tersenyum dengan sedemikian tegarnya. Karena ia kesepian ("ditinggalkan" suaminya). Hanya dengan satu detakan jantung^^. Empati adalah bakat, tapi juga hasil dari proses belajar dalam kampus kehidupan yang luar biasa.

Done

Alhamdulillah..udah melalui liburan yang luar biasa!^^ sebenernya kecewa dengan pameran pendidikan Jepang kali ini. Nggak banyak universitas yang buka stand. Hm.. kabar soal beasiswa yang dialihkan buat negara-negara Afrika bener nggak ya?. Tadi coba nanya.. kata salah satu alumni, beliau kurang tahu, tapi kondisi ekonomi jepang memang sedang bermasalah. Yang beliau tahu, proporsi beasiswa dikurangi dari tahun ke tahun. Angkatan beliau ditawari 3 beasiswa, tahun berikutnya cuma satu. Mungkin salah satu penyebabnya, peraih beasiswa tahun sebelumnya nggak ngambil (udah dapet tapi nggak jadi diambil..mungkin kasusnya mirip PPKB/ PMDK kalo angkatan atas nggak ngambil padahal udah dapet undangan rektor UI, kuota sekolah tersebut bisa dikurangi tahun depannya). Soal Monbusho sie nggak masalah, kuota tetep sekitar 35 orang untuk program research student. Tetep beasiswa full (biaya hidup, kuliah, dll). Tapi juga tetep luar biasa sulit^^. Ya iyyalah..tenang aja selalu ada celah kok! (memoti...

kekuatan Cinta

Dua hari yang Luar Biasa!!!^^ ke Cibedug bersama keluarga PSDM06-07 tercinta!!. Di sana baksos ama training anak-anak sekolah rakyat. Training yang luar biasa oleh ka Bashori FE UI. Ow..rupanya perlu 3 kekuatan untuk mewujudkan impian.Sayangnya aku cuma inget satu, "kekuatan Cinta". Abis contohnya bikin nangis...film korea pendek gitu..Selain itu untuk menjadi yang terbaik kita perlu "tuli", dalam artian tuli dari cibiran, cemoohan, dan pandangan remeh orang-orang sekitar. Maklumlah, penonton kan selalu merasa lebih hebat, jadi ya gitu deh...bisanya ngomong doang. Malemnya ngeliat Bintang!!. hehehe lebih tepatnya melihat awan hitam. Biar lokasinya kondusif (pedesaan dikelilingi sawah), malem itu mendung abis. Tapi kapan lagi jalan malem ama keluarga??. trus nonton bareng Dennias, tapi nggak ikutan...^^ (memilih tidur duluan hehehe) Pagi yang menggairahkan!!. Antusias jalan-jalan, tapi sebelumnya bersih-bersih bersama dulu. Angga nyuci piring pagi!, siangnya ka S...

Mencoba bertanya

ternyata semua orang punya satu kesamaan. Bener kata Sharma (penulis favoritku) bahwa manusia haus akan perhatian dan kasih sayang. ^^tidak hanya aku.. Mencoba bertanya "apa lagi ada masalah? keliatannya beda..atau proyeksi Eka aja hehe^^". Agak lama terjawab bahwa memang sedang merindu. Rindu akan dakwah kampus. Saudaraku.. kerinduan itu yang membuatku kembali. Sejauh apapun pergi. Sebagaimana sebejat apapun aku, pasti kembali, pasti kembali!! (semoga Amin). Mencoba bertanya dan memandang wajah orang lain dengan hati. Sesuatu yang lama sekali terlupakan. Apakah karena sibuk?. setiap manusia sibuk. Sharma bilang "semut pun sibuk". Tapi hubungan manusia adalah sesuatu yang membuat hidup kita bermakna. teringat apa yang Lady Di wariskan pada dunia... "Cinta". Ingat itu bikin aku merasa belum waktuku untuk "pulang". belum ninggalin warisan euy... Aku sudah menikmati peninggalan tak terhitung dari mereka di masa lalu. Mungkin cara membayarny...

Aku ingin

Terkadang aku ingin seperti Ibunda Khadijah yang begitu tajir dan ”berani” melamar Rosulullah saw. All out jiwa raga dan materi demi dakwah dan suami. Terkadang ingin seperti Ibunda Aisyah ra yang ”dimanja” oleh Rosulullah saw. Istri dunia akhirat yang cerdas dan pemberani. Tapi tidak ingin seperti Rabi`ah Al-Adhawiyah yang dimabuk cinta pada Allah swt, hingga menolak semua pinangan. Bukankah jika kita mencintai, kita akan melakukan apa yang kekasih kita perintahkan?. Bukankah jika ingin membahagiakan kekasih, kita berusaha mewujudkan keinginannya?. Lalu bukankah Allah menginginkan kita menikah? (QS.24:... ). Hm..mungkin aku belum mengenal Rabi`ah Al-Adhawiyah.. Wallahu`alam bishawab.

Sudah

Jika memang harus berakhir, kurasa aku rela. Bukan karena sudah menunaikan segalanya. Bukan juga karena sudah mewujudkan segala asa. Hanya saja, kebahagiaan dunia sudah keresapi dan kunikmati begitu lama. Dua puluh tahun bersama sahabat-sahabat yang luar biasa, keluarga yang nyaris sempurna, kehidupan yang tak pernah biasa, cinta yang sempurna, juga ilmu yang menerangi jiwa. Karena setiap hari adalah hari terakhir. Sudah kuwujudkan mimpi-mimpi yang mungkin. Kulakukan apa yang hatiku ingin. Memainkan tuts-tuts keyboard, belajar Nihongo, conversation, berkumpul dan tertawa bersama sahabat asrama, mengajar, menyatakan cinta, tersenyum pada semua, berkenalan, berduaan dengan sahabat, membaca buku-buku Psikologi, mengucapkan terimakasih, mendengarkan musik instrumental, bertanya dan mengobrol seru dengan-Nya dan diri sendiri, juga menangis. Sudah kulakukan. Sudah kulakukan yang benar-benar kuinginkan. Sudah....^^ **Alhamdulillah atas kehidupan yang luar biasa ini, Allahumma Shalli `al...

Wait for me Please (Chotto matte Kudasai)

Ta`aruf dengan teman-teman kemarin membuatku berpikir tentang menunggu. Hampir semua bilang paling nggak suka ”menunggu”. Apalagi tanpa kejelasan. Aku sie gak masalah, meski tentu nggak mau kalo nggak ada kepastian. Menunggu. Kita pernah mengalaminya. Bahkan hidup ini pada dasarnya hanyalah menunggu. Menunggu pertemuan dengan Sang Kekasih Yang Maha Sempurna. Dia pun sedang menunggu saat yang tepat. Kita semua menunggu. Apa salahnya?. Jika janji-Nya layak dipercaya dan kepastiannya pun 100% sempurna. Menunggu adalah kesempatan. Waktu untuk melakukan kebaikan. Saat teman ngaret 1,5 jam berarti kesempatan menunaikan hapalan, membaca 100 halaman, atau berkenalan dengan seseorang di sebelah yang ternyata memiliki kisah yang penuh hikmah. Demikian pula dengan menunggu-Nya. Kita pasti punya cara masing-masing yang unik untuk mengisi waktu^^. Karena hidup sekedar menunggu. Apa salahnya?